top of page

Swiss - A Place to Unwind

  • Writer: Rizki Amalia
    Rizki Amalia
  • Jul 2, 2017
  • 7 min read

Switzerland

Switzerland, sebuah negara dibagian tengah Eropa yang terkenal dengan pemandangan yang sangat indah. Switzerland is home to numerous lakes, villages, high peaks of the Alps, Swiss watches, and absolutely the chocolate that you have to try.

How to Explore?


Di negara Switzerland ini saya mengunjungi tiga kota, yaitu Luzern, Brienz, dan Zurich. Destinasi pertama adalah Luzern yang ditempuh dari Paris menuju Luzern via Zurich. Dari Paris Porte Malliot terminal ke Zurich Bus Central Station menggunakan bus dengan waktu perjalanan kurang lebih 11 jam dengan harga tiket busnya IDR 740.000/orang, kemudian dari bus central terminal Zurich hanya menyebrang saja untuk ke Zurich Central Station. Jangan lupa untuk selalu menyimpan e-ticket atau printout ticketnya ya. Dari Zurich Central Station ini saya melanjutkan perjalanan ke Luzern menggunakan kereta lokal Swiss. Untuk mengakses kereta intra Swiss saya sarankan untuk melakukan pembelian tiket melalui websitenya minimal 1 bulan sebelum keberangkatan, karena mereka biasanya memberikan harga promo super saver ticket. Sedangkan apabila membeli tiket on the spot di stasiun harganya bisa 3 kali lipat lebih mahal dari harga di website. So, emang harus di rencanakan untuk perjalanan dari antar kota di Swiss ini. Terlebih lagi Swiss memang terkenal dengan yang “serba mahal”, jadi kita harus cerdik dalam menghemat biaya.


Kalian bisa melakukan pembelian tiket transportasi di Swiss melalui website di https://www.sbb.ch



Tampilan website penjualan kereta api di Swiss, pilih yang super saver ya :)

Tiket kereta yang saya beli selama di Swiss denga detail rute seperti ini:

Zurich-Luzern; Luzern-Brienz; Brienz-Zurich. Harga total untuk tiket di rute itu adalah IDR 725.000/orang.


Where to Stay?


Banyak tempat yang bisa dipilih untuk stay di negara ini. Pada awalnya saya sempat bingung akan stay dimana karena harga penginapan di Swiss relatif mahal, apalagi kepinginnya menginap di resort/villa yang menyajikan keindahan di sekeliling tempat menginap. Tujuan saya menginap di Swiss memang mencari tempat untuk relaksasi dan bersantai menikmati pemandangan di sekitar area penginapan. Setelah membandingkan harga antar wilayah, saya memutuskan untuk stay di Brienz, karena kota ini dikelilingi oleh danau, Brienz Lake, yang mana kalo di musim dingin danau ini berubah menjadi dataran es. Harga per malam menginap disini IDR 875.000 per kamar. Pemandangan depan rumah Airbnb tempat saya menginap bisa menikmati langsung suasana danau Brienz. Sayangnya, waktu saya disana sedang hujan jadi tidak ada aktivitas naik perahu ataupun mendayung di sepanjang danau tersebut. Namun, dari danau Brienz tersedia kapal menuju Interlaken. Interlaken merupakan daerah yang terkenal di kalangan turis, terutama bagi yang berencana akan naik ke Jungfrau. Sementara saya tidak berencana ke Jungfrau, jadi memilih stay di Brienz saja. Kota ini cukup sepi, pukul 6 sore sudah tidak ada toko yang buka, tempat makan yang buka hanya satu restoran Italia dan restoran di salah satu hotel disana. Jadi memang tepat untuk yang ingin bersantai ria. Buat yang belum punya akun Airbnb bisa sign up pake refferal codeku https://www.airbnb.com/c/rizkia14 buat dapetin diskon IDR 350.000 di trip pertama kamu.


Lokasi menginap dekat dengan stasiun Brienz.






Brienz Neighborhood

Penginapan di Lake Brienz

Coffee au lait with a view from room in the morning

Chocolate Au Lait

What to Visit


Day 1 - Luzern

Destinasi pertama di Swiss adalah kota Luzern. Memilih kota ini karena cukup banyak tulisan yang mereferensikan tempat ini, karena kotanya kecil dan cantik dan terdapat the most iconic place, Chapel Bridge. Sesampainya di Luzern, saya menitipkan tas di loker yang tersedia dengan harga CHF 7.0 untuk medium size (cukup untuk 2 tas backpack). Oya lokernya menggunakan uang koin, jadi saya harus menukar uang kertas dengan koin terlebih dahulu. Kebetulan bertepatan dengan lunch jadi sekalian beli makanan di Bachman minimarket yang ada di stasiun. Mata uang di Swiss adalah Swiss Franc, dari Indonesia saya sudah membawa uang CHF 100. Tapi, di Swiss banyak tempat yang mau menerima pembayaran dengan Euro (hitungan konversi ratesnya tergantung dari masing-masing tempat).

Di Luzern cukup menghabiskan waktu 2 jam untuk mengelilingi pusat wisata di kota tersebut, karena memang kotanya kecil dan dapat diakses dengan berjalan kaki. Peta turis dapat diambil di tourist information di stasiun. Informasinya sangat lengkap dan petanya jelas.



Pintu utama stasiun Luzern

Luzern Station

Welcome to Luzern :)

Luzern Station

Bayar pakai koin untuk sewa loker di stasiun


Locker in Luzern Station (Medium Size)

Tas sudah dititipkan, untuk berkeliling cukup bawa tas kecil dan travel essentials yang harus dibawa kemana kemana (paspor, kamera, payung, kacamata, minuman). Yang bisa dikunjungi di Luzern, antara lain:


1. Chapel Bridge yang berada tepat di sebrang stasiun Luzern, tempat ini merupakan simbol kota Luzern dan merupakan salah satu jembatan tertua sejak abad ke-14. Uniknya jembatan ini terbuat dari kayu dan banyak lukisan-lukisan yang mengkisahkan kehidupan di abad ke-17.


Chapel Bridge dibangun diatas sungai Reuss sejak abad ke-14


Chapel Bridge

Paintings in Chapel Bridge



Inside Chapel Bridge


2. Gereja St. Leodegar, merupakan salah satu situs peninggalan sejarah gereja katolik yang telah dibangun sejak abad ke-17 dan peninggalan Germany renaissance.


Tampak depan gereja St. Leodegar

Hofkirche St. Leodegar


3. Lion Monument adalah monumen yang dibangun untuk mengenang kekalahan militer Swiss ketika berperang di masa Revolusi Perancis.

The saddest Lion I've ever seen

Lion Monument


4. Museggmauer atau benteng pertahanan Luzern dibangun sejak abad ke-14 dan dijadikan benteng militer. Benteng yang terdiri dari sembilan tower ini sudah dijadikan salah satu tempat wisata di Luzern dan terbuka untuk publik. Untuk mendapatkan pemandangan kota Luzern dari atas dapat naik ke salah satu tower yang terdapat di benteng tersebut.



Luzern from the top

Museggmauer

Sisi belakang benteng

Museggmauer

Sisi atas benteng

Area masuk ke benteng


Museggmauer

5. Old Town, disini banyak toko yang menjual souvenir. Saya sarankan kalo mau beli oleh-oleh sebaiknya disini karena dibandingkan dengan Zurich harga souvenir di Luzern jauh lebih murah.



Luzern Neighborhood

Old Swiss House

Old Swiss House

Old Swiss House

Shopping area in Old Town Luzern

Shop in Old Town Luzern

Berjalan di salah satu jembatan dari Old Town menuju Chapel Bridge

Old Town Luzern

Luzern's road

Road in Luzern


Brienz

Setelah 2 jam wisata di Luzern saya melanjutkan perjalanan menuju Brienz menggunakan kereta (lagi). Brienz ini adalah kota dengan pemberhentian kereta sebelum menuju Interlaken. Saya memilih untuk stay di kota kecil ini daripada di Interlaken. Suasana menuju Brienz sangat indah sekali, karena melewati pegunungan, pedesaan, peternakan, dan danau di sepanjang jalur kereta.


Pemandangan sepanjang jalur kereta dari Luzern ke Brienz dikelilingi pegunungan Alpen


View from train to Brienz

Stasiun Brienz

Brienz Station

Danau Brienz yang sendu di sore hari sehabis hujan

Brienz Lake


Jalan-jalan menyusuri Brienz yang lagi hujan


Brienz Neighborhood

Dari Brienz menyediakan kapal untuk menuju Interlaken dengan pemandangan pegunungan Alpen sepanjang perjalanan


Brienz Lake

While in train and look at the window, Silent Hill.

Swiss Train



Tidak banyak aktivitas yang dilakukan di Brienz, hanya jalan jalan di sekitar area penginapan dan foto-foto di sekitar danau Brienz, karena kebetulan sedang hujan dan udaranya sangat dingin, jadi saya memilih duduk santai di penginapan sambil menikmati suasana dan udara segar di Brienz.



Day 2

Hari kedua sekitar pukul 10 pagi sudah bersiap siap untuk move ke Zurich menggunakan kereta dari Brienz ke Zurich. Pagi itu kabutnya sangat tebal, sepanjang perjalanan dari Brienz ke Zurich seperti di atas awan.


Zurich

Sesampainya di stasiun central Zurich, saya mencari loker untuk menitipkan tas. Loker yang tersedia waktu itu hanya small or big size, sementara yang ukuran medium sudah terpakai semua. Untungnya small size juga cukup untuk 2 tas backpack dengan harga CHF 6.00.

Jalan jalan di kota Zurich dengan mengunjungi:


1. Old Town, kawasan kota tua dengan ciri khas bangunan tua dan cafe & shop di sepanjang jalan. Terdapat banyak gang-gang kecil yang menjual barang-barang unik di area ini.


Old Town Zurich

2. Bahnofstrasse, area atau jalanan yang berada tepat di depan stasiun central Zurich. Di sepanjang jalanan ini dipenuhi dengan pertokoan yang notabene "barang branded".



Zurich juga punya jembatan cinta


Zurich Bridge

Love lock digantung di sisi kanan kiri jembatan

3. Fraumunster Church, salah satu dari 4 gereja katolik yang terkenal di Zurich. Tiga gereja lainnya antara lain: St. Peter, Grossmunster, dan Predigerkirche. Gereja ini dapat ditemukan ketika melewati Old Town dan Bahnofstrasse.


4. Garden on the hill di Lowenstrasse. Saya lupa tepatnya nama bukitnya apa. Waktu itu saya mengikuti orang-orang banyak yang berjalan ke arah bukit itu melalui gang-gang kecil dan rumah penduduk. Dari atas bukit bisa melihat kota Zurich dari atas dengan pemandangan perpaduan antara danau, kota tua, modern city Zurich, dan sesekali ada tram yang lewat.



Tempat-tempat tersebut bisa ditempuh dengan jalan kaki. Dan memang karena di Zurich saya nggak ada destinasi yang spesifik untuk dikunjungi, kecuali nyobain hot chocolate di Sprungli Cafe saja. Foto-foto diatas adalah hasil dari jalan kaki keliling Zurich radius 1-2 km dari Central Station Zurich.


What to Eat?


Breakfast: Bisa membeli roti di stasiun dengan kisaran harga CHF 2.00, saya juga membeli kebab di Brienz Station dengan harga CHF 9.00 (to be honest this is the best kebab i’ve ever tasted).



Banyak pilihan roti di COOP supermarket

COOP bread

This is utterly the most delicious kebab in town

Donor Kebab in Brienz

Snack : Beli Pringles di COOP supermarket dengan harga CHF 4.0 (waktu itu lagi ada promo buy 1 get 1 hehehe)



My favorite Pringles man

My Favorite Pringles


Dinner : Di stasiun Zurich Central, banyak sekali tempat yang menjual makanan. Stasiun ini sangat besar dan nyaman. Saya membeli makan malam mashed potato with roasted chicken seharga CHF 6.70.

Jangan lupa nyobain the chocolate heritage from Swiss, named Sprungli. Sebenarnya ada cafe yang besar dan terkenal di downtown Zurich. Sayangnya waktu itu sudah sore dan tempatnya sudah tutup. Tapi, di stasiun Zurich Central di LG floor ada Sprungli Cafe (walaupun ga sebesar yang di downtown). Harga chocolate Sprungli CHF 6.00 and yes it WORTH IT!!!



Hot Chocolate Sprungli with Macaroon


Hot Chocolate Sprungli Swiss

Notes: Untuk budget yang menggunakan kurs rupiah (IDR), dikarenakan transaksi menggunakan kartu kredit dan sudah dikonversikan ke rupiah. Kurs 1 CHF = IDR 13.120 (April 2017)

Jadi dua hari satu malem di Swiss, saya bisa mengunjungi tiga kota yaitu Luzern, Brienz, dan Zurich dengan total pengeluaran per orang 2 juta rupiah. Kira-kira pengeluarannya apa aja sih?


1. Kereta Intra Swiss per orang = IDR 750.000 (tiket super saver via website sbb)

2. Kereta Swiss ke Vienna per orang = IDR 550.000

3. Menginap 1 malem di Brienz untuk 2 orang = IDR 840.000

4. Total biaya makan untuk 2 orang (food sharing) = IDR 500.000 (CHF 37.4)

5. Total sewa locker 2 orang (1 locker cukup untuk tas dua orang) = IDR 170.000 (CHF 13)


Hmm biaya terbesar adalah menginap semalam di Brienz guys. Based on my desk research sih, waktu itu nginep di aribnb ini yang paling affordable. Kamarnya oke banget, jadi bisa istirahat dan bobok dengan nyenyak. Kalo kalian mau lebih hemat mungkin bisa pilih alternatif stay di kota yang lain.

Setelah dari Swiss yuk kita lanjut jalan-jalan ke VIENNA!


Cheers and Have Fun!

Semoga bisa terus jalan-jalan :)



Rizki Amalia




Comments


You Might Also Like:
Rizki Amalia
About Me

An Indonesian working woman who loves traveling. Wherever it is, a new place always excites me. Find some travel tips to guide you have more days to escape, spend less, and find your ultimate happiness.

Jakarta, Indonesia

rizkiamaliasahid@gmail.com

 

Search by Tags
bottom of page